Dalam arahannya, Wali Kota Deri Asta meminta agar usulan-usulan pembangunan yang diajukan itu disinkronkan dengan visi-misi Pemko Sawahlunto atau program unggulan yang sudah dirangkum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Kemudian kalau ada usulan yang ternyata belum bisa diakomodir, kita mohon juga dimengerti bahwa bahwa APBD kita terbatas, kemudian transfer Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat sekarang ini juga mengalami penurunan. Jadi ini berdampak pada pembangunan di daerah turut mengalami banyak penyesuaian, sehingga kalau usulan kita pada tahun ini belum diterima maka bisa jadi berarti ditunda ke tahun selanjutnya," kata Wali Kota Deri.

Dalam kesempatan Musrenbang itu, Wali Kota Deri Asta menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran pemerintah kecamatan dan desa atas kontribusinya selama ini sehingga Sawahlunto berhasil menurunkan angka kemiskinan dan prevalensi stunting.

"Pada tahun 2022, BPS menyatakan bahwa Sawahlunto kembali menjadi kota dengan angka kemiskinan paling rendah di Indonesia. Artinya Sawahlunto sudah dua tahun berturut-turut menjadi daerah dengan angka kemiskinan paling rendah di tingkat nasional ini," kata Wali Kota Deri.

Begitu pun dengan prevalensi stunting, dimana secara nasional Presiden Joko Widodo menargetkan agar stunting diturunkan sampai 14 persen, sementara Sawahlunto telah berhasil menurunkan prevalensi stunting sampai 13,7 persen.

"Pekerjaan kita tidak selesai karena telah berhasil mencapai itu, pekerjaan kita sekarang berlanjut dengan mempertahankan keberhasilan tersebut. Mari kembali kita bersama-sama bekerja lebih baik sehingga upaya mempertahankan keberhasilan tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar," ujar Wali Kota Deri Asta mengajak. (Prokopim)