 
                Sawahlunto – Dalam rangka menindaklanjuti kerja sama nasional antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Hukum dan HAM, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Sawahlunto bersama Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sawahlunto sukses melaksanakan kegiatan Skrining Aktif Penemuan Kasus Tuberkulosis (TBC).
Kegiatan ini secara khusus dilaksanakan pada Rabu, 29 Oktober 2025, dengan sasaran seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Sawahlunto
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Sawahlunto, Ranu Verra Mardianti dalam sambutannya, menjelaskan bahwa pelaksanaan skrining aktif ini sangat penting mengingat Rutan merupakan salah satu area padat hunian yang berisiko tinggi terhadap penularan TBC.
"Kami membawa tim dan peralatan lengkap, termasuk fasilitas diagnostik seperti Chest X-Ray bergerak, untuk memastikan deteksi dilakukan seakurat dan secepat mungkin di lokasi Rutan. Ini adalah upaya kami untuk melindungi tidak hanya WBP, tetapi juga petugas Rutan," ujarnya.
Kegiatan skrining TBC di Rutan Sawahlunto mencakup tiga langkah utama: Skrining gejala TBC, Pemeriksaan Rontgen (Chest X-Ray), dan Inisiasi Terapi Pencegahan (TPT)
Kepala Rutan Kelas IIB Sawahlunto, Bapak Ressy Setiawan menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
"Kesehatan warga binaan adalah prioritas. Dengan dukungan tim Dinkesdaldukkb dan Puskesmas terdekat, kami memastikan seluruh WBP yang terdiagnosis akan segera mendapat pengobatan tuntas hingga sembuh, serta TPT untuk mencegah kasus baru," tegasnya.
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Sawahlunto berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak Rutan dan Puskesmas setempat guna memantau perkembangan kesehatan WBP yang sedang menjalani pengobatan, demi mewujudkan Sawahlunto bebas TBC.
 
                                         
                                         
                                        