Sawahlunto, Jumat, 3 Oktober 2025 — Sekretaris Kota Sawahlunto Rovanly Abdams memimpin jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dalam Penilaian Kinerja Stunting Tahun 2025. Dalam kesempatan itu, Sekda menegaskan komitmen daerah untuk menekan angka stunting melalui kerja kolaboratif, terukur, dan berkelanjutan.
Sekda Rovanly menyampaikan bahwa kunci percepatan penurunan stunting terletak pada koordinasi lintas sektor.
“Tidak cukup hanya dengan intervensi kesehatan, tetapi harus bergerak bersama lintas OPD agar pencegahan berjalan menyeluruh sejak remaja putri, ibu hamil, hingga bayi dan balita,” ujar Sekda Rovanly.
Sejumlah program lintas OPD telah dijalankan sebagai bentuk nyata kolaborasi tersebut, antara lain:
SILO (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) oleh DinsosPMDPPA,
KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) oleh DKP3,
Pencatatan Adminduk dan KIA ke sekolah oleh Disdukcapil, serta
Pembangunan SPAL (Sistem Pengembangan Air Limbah) oleh Dinas PUPR.
Di sisi inovasi, Pemko juga meluncurkan program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting) serta aplikasi Dicasting (Digitalisasi Pencegahan Stunting) hasil kolaborasi Barenlitbangda dan Diskominfo. Melalui aplikasi tersebut, perkembangan anak stunting dapat dicatat dan dipantau secara digital, sehingga pemerintah dan tenaga kesehatan dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.
Langkah terpadu ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, mulai dari meningkatnya akses gizi di tingkat keluarga, layanan kesehatan yang lebih adaptif di puskesmas, hingga dukungan sosial bagi keluarga rawan stunting.
Dengan pendekatan kolaboratif tersebut, Pemerintah Kota Sawahlunto menargetkan peningkatan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat agar generasi mendatang tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.