Sawahlunto, Kamis 24 Juli 2025 — Transformasi pelayanan kesehatan melalui Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) membutuhkan komitmen dan koordinasi yang kuat di setiap tingkatan. Hal ini mengabadikan salah satu momen krusial dalam upaya tersebut: sesi pendampingan, koordinasi, dan evaluasi berkala yang melibatkan Puskesmas se-Kota Sawahlunto.
Dalam suasana yang interaktif dan kolaboratif, para pimpinan dan staf Puskesmas berkumpul untuk:
- Memperdalam Pemahaman ILP: Peserta aktif mendengarkan pemaparan dari Kepala Dinas sebagai fasilitator, memastikan setiap aspek ILP dipahami dengan baik. Ini mencakup sejauh mana konsep ILP – mulai dari pendekatan siklus hidup, penguatan Posyandu dan peran kader, hingga digitalisasi data – telah terimplementasi di masing-masing Puskesmas dan jaringannya.
- Mengevaluasi Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM): Layar proyektor yang menampilkan data menunjukkan fokus pada evaluasi kinerja dan capaian SPM, memastikan Puskesmas memenuhi standar kualitas pelayanan dasar.
- Capaian Bantuan Operasional Kesehatan (BOK): BOK merupakan dana yang mendukung operasional Puskesmas untuk kegiatan upaya kesehatan masyarakat (UKM) di luar gedung, seperti penyuluhan, deteksi dini di Posyandu, dan kunjungan rumah. Para peserta mendiskusikan sudah sejauh mana dana BOK telah digunakan secara optimal untuk menggerakkan program-program promotif dan preventif di komunitas.
- Capaian BLUD (Badan Layanan Umum Daerah): Pembahasan mengenai BLUD juga menjadi sorotan, status BLUD memberikan fleksibilitas finansial bagi Puskesmas untuk mengelola pendapatan sendiri demi peningkatan kualitas layanan
- Identifikasi Tantangan dan Solusi Bersama: Diskusi intensif yang terlihat dalam interaksi peserta merupakan wadah untuk mengidentifikasi kendala di lapangan dan merumuskan strategi penanganan yang efektif secara kolektif.
- Penguatan Sinergi: Pertemuan ini juga menjadi ajang penguatan kolaborasi antara Puskesmas dengan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, menciptakan sistem yang lebih terpadu dan responsif.
Melalui kegiatan pendampingan dan evaluasi semacam ini, Dinkes PPKB Kota Sawahlunto memastikan bahwa setiap langkah implementasi ILP di Puskesmas berjalan sesuai rencana, terukur, dan mampu memberikan dampak positif yang maksimal bagi kesehatan seluruh masyarakat.
Komitmen ini terlihat jelas dari partisipasi aktif dan suasana diskusi yang konstruktif dalam setiap sesi.