Turnamen ini telah berlangsung sejak 23 Juni hingga 15 Juli 2025, dengan total 16 tim lokal dari berbagai kecamatan di Kota Sawahlunto yang ambil bagian. Pertandingan dibagi dalam empat grup, dengan partisipasi dari klub-klub seperti Bina Remaja FC, Kubang FC, Salak FC, PSKS, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Riyanda menyampaikan apresiasi terhadap semangat para peserta serta seluruh panitia yang telah menyukseskan turnamen. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang kompetisi olahraga, tetapi juga menjadi bagian dari upaya membangun persatuan, produktivitas masyarakat, serta penguatan ekonomi lokal.“Turnamen ini bukan hanya hidup, tetapi juga menghidupi. Ia menjadi semangat bagi generasi muda, mempererat persaudaraan lintas wilayah, dan menggerakkan ekonomi rakyat — khususnya pelaku UMKM di sektor kuliner,” ujar Wali Kota.
Dari pantauan selama pelaksanaan, terdapat peningkatan omzet para pelaku UMKM yang berjualan di sekitar lokasi pertandingan. Hal ini menjadi indikator positif bahwa penyelenggaraan event publik memiliki dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Wali Kota Riyanda juga menyampaikan bahwa turnamen ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Kota dalam menjaring bibit atlet muda berbakat, yang nantinya akan dibina untuk memperkuat prestasi olahraga Sawahlunto di tingkat regional maupun nasional.“Kami berkomitmen untuk terus menyinergikan sektor olahraga dengan program pemberdayaan masyarakat, sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan menuju Sawahlunto sebagai Kota Warisan Dunia yang berkemajuan dan berbudaya,” imbuhnya.
Pemerintah Kota Sawahlunto melihat olahraga sebagai bagian integral dari kebijakan pembangunan inklusif, dengan prinsip partisipatif dan kolaboratif antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat.