Sawahlunto, 1 Juli 2025 — Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra memimpin rapat pembahasan lanjutan terkait strategi pengelolaan dan pengembangan Geopark Sawahlunto, yang digelar di Balairung Rumah Dinas Wali Kota, Selasa (1/7).
Rapat ini menjadi forum strategis untuk memperkuat arah pembangunan kawasan geopark sebagai aset warisan geologis, sarana edukasi, serta destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
Salah satu agenda utama yang dibahas adalah tawaran dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengenai rencana integrasi Geopark Sawahlunto dengan Geopark Silokek di Kabupaten Sijunjung. Rencana ini diusulkan sebagai langkah memperkuat pengajuan bersama ke UNESCO sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp).
Wali Kota Riyanda menekankan pentingnya kajian mendalam terhadap rencana integrasi tersebut. “Sebelum mengambil sikap, perlu dilakukan pembahasan komprehensif terhadap potensi, peluang, dan risiko dari penggabungan ini. Kita harus memastikan arah kebijakan tetap sejalan dengan kepentingan masyarakat Sawahlunto dan prinsip keberlanjutan geopark ke depan,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa Geopark Sawahlunto bukan sekadar objek geowisata, melainkan juga representasi sejarah pertambangan, warisan budaya, dan identitas lokal yang harus dijaga. Oleh karena itu, setiap langkah pengembangan harus dilandasi kolaborasi yang adil, perlindungan terhadap nilai-nilai lokal, serta kebermanfaatan jangka panjang.
Pemerintah Kota berkomitmen melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara partisipatif—mulai dari akademisi, komunitas, pelaku pariwisata, hingga tokoh adat—dalam merumuskan sikap dan strategi pengelolaan geopark secara menyeluruh dan inklusif.