Sawahlunto-Kementerian Agama Kota Sawahlunto menggelar
Tasyakuran atas suksesnya pelaksanaan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M di Masjid Baitul Ikhlas Waringin Lubang Panjang, Kamis 1 Agustus 2024.
Tasyakuran dilaksanakan dalam bentuk ceramah agama, makan bersama dan ditutup dengan salat Zhuhur berjamaah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto Dedi Wandra menyampaikan, sebanyak 62 orang jemaah haji Kota Sawahlunto yang terdiri dari dua kloter telah selesai menunaikan ibadah haji dengan baik.
"Alhamdulillah jemaah haji Sawahlunto utuh pulang ke Tanah, semoga menjadi haji mabrur," ujarnya.
Selaku Kepala Staf Haji Kota Sawahluto Ia berharap agar jemaah merawat kemabruran haji.
"Haji itu berat tapi lebih berat menjaga kemabrurannya sepanjang masa," tuturnya.
Selanjutnya Ia menginginkan, tahun depan jemaah haji cukup satu kloter saja mengingat jumlah jemaah haji Sawahlunto diberangkatkan tidak banyak.
"Kami mohon maaf jika selama pelayanan ibadah haji tidak sesuai yang diinginkan, jadilah agen dalam menyampaikan dakwah di masyarakat," pintanya.
Sementara Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menghimbau jemaah haji turut memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama pembinaan generasi muda termasuk pencegahan maraknya judi online.
"Kita ingin Sawahlunto bebas judi online, kami harap jemaah haji turut membantu penanggulangan hal ini," sebutnya.
Dalam sambutannya Ia menyarankan, Pasca haji, jemaah membuat program yang bisa membantu Sawahlunto seperti penanggulangan kemiskinan, program sosial lainnya melalui organisasi IPHI.
"Setelah ini buatlah program misalnya pengumpulan infak, sedekah atau lain untuk membantu warga kurang mampu," ucap Fauzan Hasan.
Ketua MUI Kota Sawahlunto Fadhli Rifenta sebagai penceramah mengungkapkan beberapa tradisi di Minangkabau yang sebenarnya diatur dalam ajaran Islam dan harus dipertahankan terkait haji yakni memberitahukan kepulangan dari Tanah Suci guna memotivasi, langsung ke masjid untuk salat saat pulang dari Baitullah, menjamu orang untuk makan seperti tasyakuran, mengganti nama pribadi jika memungkinkan serta mereka yang telah haji apabila meninggal nanti diletakkan pakaian ihram di kerandanya bahkan dipakai pakaian ihramnya untuk kain kafan bersangkutan.
"Menurut Imam Al Ghazali, tanda seseorang haji mabrur dilihat dari perilakunya sekembali Tanah Haram," kata Alumni S2 Gontor itu.
Ia menjelaskan, kendati beragam tanda kemabruran haji dalam berbagai hadis Nabi SAW namun intinya yakni peningkatan hubungan baik dengan Allah SWT dan manusia (Hablumminallah dan Hablumminannas).