Sekolah lansia ini menjadi yang pertama di Kota Sawahlunto, lahir dari kolaborasi antara Pemerintah Desa Talawi Mudiak, BKKBN, Pemerintah Kota Sawahlunto, dan Kementerian Agama. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pendidikan non-formal yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Materi pembelajaran disampaikan oleh narasumber dari berbagai instansi, termasuk Dinas Sosial PMDPPA, Dinas Kesehatan Dalduk-KB, Kemenag, dan lembaga lainnya. Mereka berperan sebagai 'guru' yang memberikan pembekalan terkait kesehatan, keagamaan, hingga keterampilan hidup.
“Saya sangat mengapresiasi semangat para lansia dalam belajar. Ini memberikan dampak positif, tidak hanya bagi kesehatan fisik mereka, tapi juga kesehatan mental,” ujar Wali Kota Riyanda.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan oleh peserta, Wali Kota menyatakan dukungannya terhadap rencana kegiatan belajar luar ruang atau study tour. Ia juga mengizinkan prosesi wisuda sekolah lansia digelar di Balairung Rumah Dinas Wali Kota sebagai bentuk dukungan penuh terhadap program ini.