Disparpora - Himbauan pemerintah kepada institusi pendidikan untuk tidak melakukan kegiatan wisata ditengah cuaca ekstrim saat ini membuat berbagai destinasi wisata sepi pengunjung. Saat ini cuaca mulai membaik untuk liburan Idul Adha 1445 H ke Museum Goedang Ransoem. Mau berwisata ke tempat aman ? ke Sawahlunto saja. Mencicipi cerita jejak sejarah panjang tambang batubara Ombilin yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO tanggal 6 Juli 2019 silam, cerita pekerja tambang dan bagaimana mereka diberi makan ada di Museum Goedang Ransoem. Disamping itu, di kota tambang tua ini juga banyak destinasi yang ditawarkan, tapi kali ini pengunjung diajak ke situs Museum Goedang Ransoem dengan berbagai koleksi kebanggaannya. Goedang Ransoem, dulunya merupakan pusat penyediaan ransum makanan bagi ribuan pekerja tambang batubara Ombilin yang di kelola pemerintahan Hindia Belanda sejak 1868 hingga berakhir tahun 1942, saat Belanda mengalami kekalahan perang dari tentara penjajahan Jepang. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia 1945, Goedang Ransoem dijadikan sebagai barak karyawan tambang PN TBO hingga PT Bukit Asam, kini fungsinya beralih menjadi museum dinamai Museum Goedang Ransoem. Terletak di Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Museum Goedang Ransoem sangat terkenal dikalangan dunia pendidikan dan sejarawan, sehingga selalu ramai dikunjungi para siswa dan mahasiswa perguruan tinggi dari berbagai daerah. Selain juga banyak dikunjungi tamu asing kebanyakan dari negeri kincir angin Belanda.
Bila ingin melihat berbagai koleksi peninggalan bersejarah, pengunjung dipungut biaya resmi seperti untuk anak- anak sekolah dipungut biaya tiket masuk sebesar Rp 7 ribu, kemudian orang dewasa Rp 10 ribu, dan khusus bagi orang asing di tarik tiket sebesar Rp 50 ribu Museum Goedang Ransoem diresmikan Wapres Jusuf Kalla pada tanggal 17 Desember 2005 silam, tetapi bangunannya sudah ada sejak 1918 yang berfungsi sebagai dapur umum untuk melayani para penguasa dan pekerja tambang saat itu. Ada beberapa koleksi peninggalan yang bisa disaksikan seperti peralatan dapur, peralatan makan dan minum, peralatan memasak dan lainnya.
Museum juga di hiasi galery etnografi yang dihiasi koleksi pakaian adat, pelaminan, alat musik, songket abad 19 pakai benang mas, alat tenun. Dan lain-lainnya. Kemudian juga ada Ruang iptek centre dahulunya tempat penyimpanan bahan-bahan dapur kering, kini dilengkapi dengan barang-barang koleksi iptek. Jika pengunjung ingin beli buku-buka karya penulis ternama tentang keberadaan tambang, orang rantai, bahasa tangsi, dan sejarah Sawahlunto di museum juga ada koleksinya untuk dimiliki dengan biaya relatif murah.
Seandainya pengunjung mampir di Museum Goedang Ransoem, silahkan cari tahu ke pemandu yang bertugas seperti Riki, Sandi, Silmasri, Rendi dan Frenky. Kalau ingin lebih lengkap disana ada kurator dan ahlinya yang lain agar informasinya lebih lengkap.***
Data tidak ditemukan.