Geosite Fossil Ikan Gurami Yamini Sawahlunto Menarik Sebagai Destinasi Wisata Edukasi

Pariwisata | Rabu, 13 November 2024 | Admin Disparpora
Gambar Berita

DISPARPORA - Geopark Nasional Sawahlunto, Sumatera Barat, makin dikenal kalangan ahli geolog tanah air dan jadi objek penelitian perguruan tinggi dari Universitas Jambi, Universitas Islam Riau, dan Universitas Negeri Padang, dan beberapa perguruan tinggi lainnya, bahkan menarik pula bagi Petronas University, Malaysia. Ahli geologi, spesialis salah satu atau lebih bidang ilmu kebumian yang mempelajari proses bagaimana batuan terbentuk dan apa yang terjadi pada batuan tersebut sejak terbentuk sangat mengagumi hasil temuan Geosite  Fossil Ikan Gurami Ombilinichthys yamini dari formasi Sangkarewang di Desa Tumpuk Tangah, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Ombilinichthys yamini merupakan genus ikan purba yang telah punah dari lembah Ombilin, Sumatra Barat. Spesies ikan ini pertama kali di deskripsikan oleh Murray dan tim penelitiannya pada tahun 2014. Dari beberapa fosil yg dikumpulkan dari endapan lakustrin, Formasi Sangkarewang pada tahun 2009. Hanya ada satu spesies dalam genus ini, yaitu Ombilinichthys yamini. Nama genusnya diambil dari tempat penemuan fosil tersebut, yaitu lembah Ombilin, Sawahlunto, Sumatra Barat. Sementara nama spesiesnya yamini diambil dari nama seorang pejuang Kemerdekaan Indonesia Prof. Mohammad Yamin (Yamini), yang lahir di Talawi, sebuah Nagari (desa) di Kota Sawahlunto, dimana fosil ikan ini ditemukan pertama kalinya.

Ombilinichthis yamini hidup dipertengahan Eosen, yakni saat pemisahan Antartika yang menciptakan jalur air dalam diantara kedua benua itu sehingga tetcip arus Sirkum-Antartika diperkirakan terjadi 55-36 Juta tahun silam. Ini mengubah pola sirkulasi samudra dan terjadinya perpindahan panas global hingga mengakibatkan terjadinya peristiwa pendinginan global di akhir Eosen. Menurut hasil temuan Murray dan tim penelitinya ukuran ikan ini relatif kecil, sekitar 4-5 cm. Spesies ini kemudian dikelompokkan dalam ordo Anabantiformes, dan family Osphronemidae ikan gurame. Ikan ini berkemungkinan besar merupakan Anabantiformes, atau malah Osphronsmus paling awal yg pernah diketahui para geolog. Bukti paleontologi ini menunjukan proses sedimentasi Formasi Sangkarewang terjadi pada lingkungan air tawar.

Ditemukannya Fossil Ombilinichthis yamini ini, menjadi keberuntungan bagi Kota Sawahlunto. Alasannya, fosil ini hanya ada di Desa Tumpuk Tangah, sebuah desa terujung di Kota Sawahlunto berbatasan dengan Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Tanah Datar.

Berita Terkait
Tito Adriangga dan Athifa Alya Terpilih sebagai Uda Uni Dita Wisata Sawahlunto 2025
Sabtu, 18 Oktober 2025 - Admin Kota Sawahlunto
Sekda Rovanly Abdams Launching Program Desa Wisata Digital Silungkang Oso
Jumat, 10 Oktober 2025 - Admin Kota Sawahlunto
Penuh Kehangatan, Keluarga Besar Dinkes P2KB Gelar Perpisahan Sekretaris di Alahan Panjang
Senin, 29 September 2025 - Admin Dinkes
Wali Kota Terima Audiensi Tim PPK Ormawa UNP Silungkang Oso
Kamis, 11 September 2025 - Admin Kota Sawahlunto
Wali Kota Tinjau Potensi Embung dan Agrowisata di Kenagarian Kolok
Rabu, 10 September 2025 - Admin Kota Sawahlunto

Berita Populer


Thumbnail Berita Populer
Pemerintahan
DPRD Kota Sawahlunto Setujui Nota Kesepakatan KUA dan PPAS Kota Sawahlunto Tahun Anggaran 2026.
Senin, 20 Oktober 2025
Selengkapnya
Thumbnail Berita Populer
Pariwisata
Tito Adriangga dan Athifa Alya Terpilih sebagai Uda Uni Dita Wisata Sawahlunto 2025
Sabtu, 18 Oktober 2025
Selengkapnya
Thumbnail Berita Populer
Pemerintahan
Wali Kota Sawahlunto Lepas Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Solok
Senin, 20 Oktober 2025
Selengkapnya
Thumbnail Berita Populer
Keagamaan
Wali Kota Sawahlunto Hadiri Wirid Gabungan Pemko dan BKMT Bersama Ustadz Zacky Mirza
Selasa, 21 Oktober 2025
Selengkapnya